MENYERAH DALAM TANGISAN
Aku menangis dalam keheningan malam.
menjerit, merintih dan menyerah pada kehendak orangtua.
mengorbankan pendidikan demi perjodohan.
kesedihan dan kegelisahan menjadi tlah sahabat’ku.
menemani kesendirian, kuberkelana dalam mimpi mencari kedamaian
aku berusaha ikhlas meski hati tak rela.
aku berusaha sabar meski jiwa terluka.
aku berusaha kuat meski ragaku tlah lemah.
aku berusaha senyum meski airmata terus berlinang.
aku berusaha bungkam dalam seribu bahasa meski bibir ingin bicara sebagai seorang anak.
aku hanya bisa menyerah pada keinginannya.
sebab kalau aku melawan sama saja aku menikam belati dihatinya.
sebagai seorang hambaaku hanya bisa pasrah padakehendak’Nya.
karena kalau menentang itu artinya aku tidak percaya pada takdir’Nya.
kini... Dalam sujud’ku segelintir doa terucap.
berharap ada secercah cahaya yang akan menerangi langkahku.
dalam mengarungi hidupdengan pilihan orang tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar